
Ddalam mangajak masyarakat untuk mengurangi sampah plastik dengan cara door to door dilakukan oleh pendukung pasangan Zainuddin Hasan dan Ahmad Zulfikar Fawzi (Ikang Fawzi) berikut Marissa Haque istrinya bersama beberapa dosennya dari IPB Bogor. Cara yang jarang dilakukan ini digunakan dalammensosialisasikan upaya Lampung Selatan Go Green. (Program Go Green dengan cara Door to Door ini adalah rangkaian program go green yang selama ini dilakukan di tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan dan tempat-tempat keramaian lain. 25/03).
Koordinator program Go Green dengan cara Door to Door Encep dan Otom mengharapkan agar masyarakat bisa mengurangi penggunaan plastik yang dimulai dari rumah tangga. “ Setiap hari secara tidak sadar kita tidak bisa lepas dari penggunaan plastik. Maka, dengan adanya program Go Green secara Door To Door kami membagikan kantong berbahan nonplastik agar bisa digunakan oleh masyarakat untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dengan dimulai dari rumah mereka sendiri,” ungkap mereka berdua ini dengan kompak. Mereka berdua juga menambahkan bahwa di negara maju lain seperti Jerman dan mayoritas negara-negara Eropa lainnya, supermarket tak lagi menyediakan kantong plastik. Setiap pembeli harus membawa kantong belanjaan dari rumah. Jika tidak, mereka harus membeli kantong belanjaan yang disediakan dan bahannya non-plastik.
Sampah plastik tergolong dalam sampah non organik yang sangat berbahaya bagi lingkungan karena sulit dan lama untuk dapat diuraikan secara alami serta membutuhkan waktu lama, yaitu 1.000 tahun di tanah dan 450 tahun untuk terurai di air. (mus)
Terimakasih banyak atas dukungan blog ini kami sangat menghargainya.
BalasHapusSalam takzim, Zainudin Hasan, Kalianda (satu-satunya kandidat Pilkada Lamsel yang Asli Putra Lampung Selatan)
Terimakah banyak Bro Hazizi Hasan Ketua DPD di Lampung Selatan atas semua kebaikan hati serta keikhlasannya.
BalasHapusSemoga Allah Azza wa Jalla menggantinya ribuan kali lipat kebaikan pada dirimu dan seluruh anggota keluarga di Pisang, Lamsel.
Salam kasih,
Ikang Fawzi & Marissa Haque Fawzi
"Penyimpangan Rp13,08 miliar, Ratu Atut Chosiyah Dihimbau Belajar ke Tangerang Agar Jangan DIpakai untuk Airin Rachmi Diany Pilkada di Tangsel 2010 Ini"
BalasHapusSabtu, 26 Juni 2010, 07:58 WIB
Pemerintah Provinsi Banten diminta belajar laporan keuangan ke Kota Tangerang atau Kabupaten Tangerang sehubungan penemuan Badan Pemeriksa Keuangan tentang penyimpangan APBD 2009 sebesar Rp13,08 miliar.
"Saya sangat kecewa dan prihatin laporan hasil pemeriksaan (LHP) ditemukan adanya penyimpangan anggaran," kata Agus R Wisas, salah seorang anggota Komisi IV DPRD Banten, Jumat (25/6/2010).
Ia mengatakan, semestinya Pemprov Banten belajar laporan keuangan ke Kabupaten Tangerang atau Kota Tangerang
Sebab kedua daerah tersebut sudah tiga kali mendapat penghargaan terbaik Wajar Tanpa Pengecualian (WDP) dari BPK.
"Jika Gubernur Banten belajar ke daerah itu, kemungkinan dalam laporan hasil pemeriksaan menjadi lebih baik,"ujarnya.
Kalau Pemprov Banten mau studi banding ke dua daerah itu dan jangan sampai jauh-jauh ke luar daerah.
Selama ini, BPK menilai laporan keuangan APBD Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang sangat baik sehingga perlu belajar kepada mereka.
Pengalaman terburuk bagi Pemprov Banten, atas temuan BPK dalam laporan hasil pemeriksaan diindikasikan terjadi penyimpangan anggaran tahun 2009 sebesar Rp13,08 miliar.
"Saya minta ke depan jangan sampai kasus penyimpangan anggaran terulang lagi," katanya.
Sementara Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengatakan pihaknya berjanji akan memperbaiki laporan hasil pemeriksaan BPK dari opini WDP ke Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
"Saya akan berusaha untuk meningkatkan predikat terbaik," katanya.(Fz/At/Kl)
Selamat Idul Fitri untuk keluarga Ikang Fawzi dan Marissa Haque di Tangsel, Banten ya? Dari kami semua di Bengkulu.
BalasHapusMarissa Haque Jadi Duta LP3i
BalasHapus24 September 2010
Kapanlagi.com - Jumat, 24 September Kirim Kirim via YM Cetak
Keseriusannya dalam bidang pendidikan membuat artis dan politikus Marissa Haque didapuk menjadi duta di sebuah Lembaga Pendidikan LP3I. Menekuni pendidikan hingga mendapat gelar Doktor membuat istri rocker Ikang Fawzi itu merasa punya kewajiban untuk membagi ilmu yang dia dapat selama dirinya menempuh pendidikan.
Sebagai seorang yang sudah memiliki pengalaman mendidik, ibu dua anak ini mempunyai cara tersendiri untuk memberikan pelajaran.
“Learning by the doing, semua saya kerjakan dengan baik. Banyak pengetahuan yang bisa saya berikan untuk siapapun. Lebih pada motivasi, mungkin lebih pada dakwahnya sehingga itu bisa bermanfaat,” ujar Marissa di Gedung ESQ 165, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (23/9), saat dirinya dikukuhkan menjadi duta LP3I.
Dengan aktivitasnya yang segudang, baik di bidang politik maupun di bidang sosial yang dijalankannya, Marissa tetap merasa punya tanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan anak muda Indonesia agar tidak menjadi pengangguran.
Menurutnya menjadi duta bukan tugas yang ringan, tapi baginya itu suatu tanggung jawab.
“Kalau bicara berat itu pasti karena ini bicara tanggung jawab karena ini bentuk ibadah seperti bernafas, senyuman aja itu ibadah dan ini bukan tugas biasa,” pungkas alumnus Institut Pertanian Bogor itu. (kpl/hen/bun)