DPC PAN, Kalianda, Lampung Selatan

DPC PAN, Kalianda, Lampung Selatan
Bersama Ususngan PAN Lamsel, Zainuddin Hasan dan Ikang Fawzi (Ahmad Zulfikar Fawzi)

Amanat bagi PAN untuk Ikang Fawzi di Lampung Selatan, Lampung

Amanat bagi PAN untuk Ikang Fawzi di Lampung Selatan, Lampung
Amanat bagi PAN untuk Ikang Fawzi di Lampung Selatan, Lampung

Ketum PAN Hatta Radjasa Medukung Seluruh Kader Berpotensi Maju Jadi Birokrat Indonesia

Ketum PAN Hatta Radjasa Medukung Seluruh Kader Berpotensi Maju Jadi Birokrat Indonesia
Ketum PAN Hatta Radjasa Medukung Seluruh Kader Berpotensi Maju Jadi Birokrat Indonesia

Sabtu, 27 Maret 2010

Donor Darah & Deteksi Penyakit Sejak Dini: Dr. Zainuddin Hasan di Kalianda, Lamsel


Sabtu, 27 Maret 2010Dr. Zainuddin Hasan di Kalianda, Lamsel, Ketua menghimbau agar masyarakat melakukan donor darah, minimal satu tahun sekali. Dr. Zainuddin mneyatakan bahwa donor darah manfaatnya sangat besar, diantaranya bisa mendeteksi penyakit pendonor sejak dini. Karena dengan melakukan donor, darah tersebut akan diperiksa dan pendonor yang memiliki penyakit akan kelihatan dari darahnya (26/03).

Dalam kesempatan itu, adik Menhut RI Zulkiefli Hasan bernama Dr. Zainuddin Hasan itu mengatakan bahwa saat ini pemerintah RI sedang menggalakkan program donor darah. Sehingga, banyak putra daerah harus bekerja ektra keras untuk merealisasikan program dari pemerintah itu. Dalam merealisasikan agenda ini, Dr. Zainuddin Hasan di Kalianda, Lamsel kemarin mengatakan sangat berharap agar masyarakat bisa membantu serta bekerja sama untuk mensukseskannya. (pit)

4 komentar:

  1. Terimakasih banyak atas dukungan blog ini kami sangat menghargainya.

    Salam takzim, Zainudin Hasan, Kalianda (satu-satunya kandidat Pilkada Lamsel yang Asli Putra Lampung Selatan)

    BalasHapus
  2. Books, to the reading child, are so much more than books - they are dreams and knowledge; they are a future, and a past." (Esther Meynell dalam Marissa Haque & Ikang Fawzi)

    Oleh: Dr. Zainudin Hasan, SH, MM, MH

    BalasHapus
  3. Selamat Idul Fitri untuk keluarga Ikang Fawzi dan Marissa Haque di Tangsel, Banten ya? Dari kami semua di Bengkulu.

    BalasHapus
  4. Dari Tobaroni Abdullah Muhtadi October 20, 2010 untuk Bunda Marissa Haque & Ayahanda Ikang Fawzi, at 9:07am

    Allah berseru pada hamba-Nya, “Hendaklah engkau bekerja tanpa melihat pekerjaan itu!

    Hendaklah engkau bersedekah tanpa memandang sedekah itu!

    Engkau melihat kepada amal perbuatanmu, walau baik sekalipun, tak layak bagi-Ku untuk memandangnya. Maka janganlah engkau masuk kepada-Ku besertanya!

    Sesungguhnya, jika engkau mendatangi-Ku berbekal amal perbuatanmu, maka akan Aku sambut dengan penagihan dan perhitungan. Jika engkau mendatangi-Ku berbekal ilmu, maka akan Aku sambut dengan tuntutan! Dan jika engkau mendatangi-Ku dengan ma’rifat, maka sambutan-Ku adalah hujjah, padahal hujjah-Ku pastilah tak terkalahkan.

    Hendaklah engkau singkirkan ikhtiar (ikut mengatur dan menentukan kehendak-Nya untuk dirimu—red), pasti akan aku singkirkan darimu tuntutan. Hendaklah engkau tanggalkan ilmumu, amalmu, ma’rifat-mu, sifatmu dan asma (nama) mu dan segala yang ada (ketika mendatangi-Ku), supaya engkau bertemu dengan Aku seorang diri.

    Bila engkau menemui-Ku, dan masih ada diantara Aku dan engkau salah satu dari hal-hal itu, —padahal Aku-lah yang menciptakan semua itu, dan telah Aku singkirkan semua itu darimu karena cinta-Ku untuk mendekat kepadamu, sehingga janganlah membawa semua itu ketika mendatangi-Ku—, jika masih saja engkau demikian, maka tiada lagi kebaikanmu yang tersisa darimu.

    Kalau saja engkau mengetahui, ketika engkau memasuki-Ku, pastilah engkau bahkan akan memisahkan diri dari para malaikat, sekalipun mereka semua saling bahu-membahu untuk membantumu, karena keraguanmu itu (bahwa ada penolongmu dihadapan-Nya selain Dia—red.), maka hendaklah jangan ada lagi penolong selain Aku.

    Jangan pernah engkau melangkah ke luar rumah tanpa mengharap keridhaan-Ku, sebab Aku-lah yang menunggumu (di luar rumah—red.) untuk menjadi penuntunmu.

    Temuilah Aku dalam kesendirianmu, sekali atau dua kali setelah engkau menyelesaikah shalatmu, niscaya akan Aku jaga engkau di siang dan malam harimu, akan Aku jaga pula hatimu, akan Aku jaga pula urusanmu, dan juga keteguhan kehendakmu.

    Tahukah engkau bagaimana caranya engkau datang menemui-Ku seorang diri? Hendaknya engkau menyaksikan bahwa sampainya hidayah-Ku kepadamu adalah karena kepemurahan-Ku. Bukan amalmu yang menyebabkan engkau menerima ampunan-Ku, bukan pula ilmumu.

    Kembalikan pada-Ku buku-buku ilmu pengetahuanmu, pulangkan pada-Ku catatan-catatan amalmu, niscaya akan aku buka dengan kedua tangan-Ku, Kubuat ia berbuah dengan pemberkatan-Ku, dan akan kulebihkan semuanya itu karena kepemurahan-Ku.”

    (Dari kitab ‘Al-Mawaqif wal Mukhtabat’, Imam An-Nifari, dengan beberapa kalimat yang diperbaiki tata bahasanya.)

    BalasHapus